Managed SOC, Jawaban untuk Operasi Keamanan Siber yang Kompleks dan Mahal

Managed SOC, Jawaban untuk Operasi Keamanan Siber yang Kompleks dan Mahal

Insiden keamanan siber masih menjadi persoalan serius bagi perusahaan di Indonesia. Pada 2020, Badan Sandi dan Siber Negara (BSSN) bahkan mencatat serangan siber dalam bentuk virus dan malware di Indonesia meningkat tiga kali lipat, dengan total mencapai 495 juta serangan.


Baru-baru ini, 279 data masyarakat Indonesia diduga bocor dan diperjual belikan di forum online. Meski data ini dijual, terdapat seratus ribu data yang disebarluaskan secara gratis atau sebagai sample sebelum dibeli. Data tersebut mencakup nama lengkap hingga gaji. Hingga saat ini, Kominfo telah mengambil langkah pemutusan akses ke tautan yang digunakan untuk mengunduh data penduduk yang diduga bocor.


Baca juga: 3 Serangan Siber yang Sering Menimpa Lembaga Pemerintahan Indonesia


Lalu bagaimana perusahaan dan pemerintah dapat mengantisipasi insiden siber di masa yang akan mendatang? 


Langkah preventif menjaga keamanan siber



Secara umum, makin lama waktu yang dihabiskan oleh perusahaan untuk mengidentifikasi dan menangani insiden kebocoran data, makin besar pula biaya total yang dikeluarkan. Perusahaan yang sigap dalam menanggapi insiden keamanan siber akan lebih baik pula dalam menekan kerugian.


Security Operation Center (SOC) berperan penting dalam kesiapan tim keamanan siber perusahaan dalam mendeteksi dan menangani ancaman siber. Pemantauan 24 jam, 7 hari dalam seminggu yang dilakukan oleh SOC membantu suatu organisasi untuk lebih responsif menanggapi insiden dan peretasan.


Pada kenyataannya, tidaklah mudah untuk membangun dan mengoperasikan SOC yang andal dan efektif. Studi Ponemon Insitute yang dirilis pada Januari 2021 lalu menemukan bahwa semakin banyak organisasi yang menemui kesulitan dalam mengoperasikan SOC.


Salah satu masalah klasik adalah tenaga profesional yang dibutuhkan untuk mengisi dan mengoperasikan SOC agar dapat berfungsi semestinya. Secara umum, pakar keamanan siber masih langka dan sulit dicari. Studi Ponemon Institute pun menunjukkan bahwa tenaga profesional di bidang ini dibayar mahal, dan dalam periode 2019 sampai 2021, diperkirakan kenaikan gajinya akan mencapai 32% per tahun.


Baca juga: Jangan Sepelekan Ancaman Siber Terhadap Sektor Kesehatan


Bayaran tinggi ini merupakan kompensasi buat kerja yang sangat membebani tenaga profesional dalam SOC. Selain kesulitan merekrut tenaga kerja baru, perusahaan juga mengalami masalah dalam mempertahankan tenaga profesional yang sudah ada. Sekitar 85% responden menyebutkan bahwa bekerja di dalam SOC organisasinya “menyiksa atau sangat menyiksa.” Menurut para responden, kebanyakan alasannya adalah (80%) peningkatan beban kerja yang harus diemban staf SOC.


Kompleksitas SOC dapat diatasi



Kompleksitas dalam mengelola SOC juga semakin meningkat. Dalam studinya, Ponemon Institute menemukan bahwa kebanyakan responden (81%) menilai kompleksitas pusat operasi keamanan siber tersebut tinggi atau sangat tinggi. Tanggapan ini meningkat dibandingkan tahun lalu, yang hanya mencapai 74%.


Meskipun operasinya makin mahal dan kompleks, kebanyakan organisasi menilai bahwa SOC sangat penting dalam strategi keamanan sibernya. Sekitar 34% menganggapi bahwa SOC penting, dan 46% menganggap sangat penting. Pada organisasi yang memanfaatkan layanan Managed Service Security Provider (MSSP), 52% menganggap bahwa layanan pemantauan tersebut efektif atau sangat efektif. Ini meningkat dibandingkan tahun 2019, di mana hanya 49% yang puas terhadap keefektifan MSSP.


Bila perusahaan ingin memanfaatkan jasa SOC namun tidak ingin repot dengan operasional sehari-harinya, solusi yang bisa dipilih adalah memanfaatkan layanan Managed SOC seperti yang ditawarkan oleh Lintasarta Managed Security Services.


Layanan Managed SOC dari Lintasarta diawaki oleh tenaga profesional keamanan yang tersertifikasi global, dan mampu memantau, mendeteksi, dan merespons terjadinya serangan siber selama 24x7. Deteksi dan respons insiden dapat diperoleh dalam waktu 15 menit.


Baca juga: Kata Sandi, Salah Satu Titik Lemah Keamanan Siber


Anda tidak perlu menghadapi kerumitan dalam perekrutan tenaga terlatih dalam keamanan siber, dan keharusan untuk mempertahankannya. Kompleksitas dalam operasi juga sudah ditangani oleh Lintasarta. Layanan managed SOC dapat dimanfaatkan dengan cepat, yaitu kurang dari 2 minggu.


Untuk mengetahui lebih lanjut layanan Managed SOC dari Lintasarta Managed Security Services, silakan hubungi kami.


Jika ingin tahu lebih detail bagaimana layanan Managed SOC dari Lintasarta dapat membantu perusahaan Anda menangkal serangan siber secara maksimal, saksikan video menarik dari tim Lintasarta bertajuk Hackers Gonna Hack: Tips Mengatasinya dan Cara Kerja Security Operation Center, atau hubungi kami di sini.

Blog

Bagikan Artikel Ini

Blog


Feb 28, 2023

Pengertian Security Orchestration, Automation, and Response (SOAR) serta Perbedaannya dengan SIEM

Insiden keamanan siber masih menjadi persoalan serius bagi perusahaan di Indonesia. Pada 2020

Blog


Feb 28, 2023

Memahami Cara Kerja Hacker Masuk ke Dalam Sistem dan Langkah Pencegahannya

Insiden keamanan siber masih menjadi persoalan serius bagi perusahaan di Indonesia. Pada 2020

Blog


Feb 28, 2023

Apa itu SOC dan Perannya dalam Menjaga Keamanan Jaringan

Insiden keamanan siber masih menjadi persoalan serius bagi perusahaan di Indonesia. Pada 2020